Pendidikan sebagai jembatan dalam
mencerdaskan generasi bangsa, pendidikan memiliki peranan yang begitu penting
dalam kemajuan sebuah Negara. Apabila masyarakat memiliki pendidikan yang lebih
baik maka kemajuan berfikir setiap orang pasti akan berkembang, sehingga orang
mampu menyumbangkan ide atau gagasannya sebagai bentuk memajukan sebuah Negara.
Pendidikan merupakan bekal yang paling utama dalam sebuah kehidupan setiap
orang. Yang mana dengan pendidikan seseorang mampu membedakan mana yang baik
dan buruk, dan mana yang boleh dilakukan dan tidak. Akan tetapi saat ini
kondisi pendidikan sangat memprihatinkan, pendidikan hanya menghasilkan orang
pintar bukan orang terdidik.
Saat ini banyak sekali terjadi
tindakan-tindakan yang memalukan di negeri ini sepertihalnya korupsi, suap dan
masih banyak lagi yang terjadi lainnya. Namun anehnya para pelaku tindakan
tersebut adalah para orang-orang pintar yang bergelar sarjana. Ketika kita
melihat kejadian-kejadian seperti ini kerap terjadi sepertinya ada yang salah
dengan pola pendidikan formal di Indonesia.
Pola pendidikan saat ini hanyalah
menjadikan seseorang sebagai juara di ajang kompetisi, mereka selalu
diiming-imingi oleh masa depan yang cerah dan mampu mendapatkan pekerjaan dengan
upah yang sangat besar. Para siswa ataupun mahasiswa sepertihalnya sedang
mengikuti sebuah kompetisi pacuan kuda yang pada akhirnya siapa yang mampu
sampai ke garis finis duluan mendapatkan hadiah sebagai juara. Sepertihalnya
seorang mahasiswa yang terus terobsesi untuk cepat lulus dan sehingga mampu
mendapatkan kerja yang layak. Tetapi semua itu tidak bias direncanakan, banyak
sekarang pengangguran dari kalangan orang-orang yang terpelajar.
Pendidikan sejatinya membebaskan akal
pikiran seseorang bukan hanya mendoktrinasi untuk menjadikan mereka semua
sebagai mental pekerja. Dengan mengutip kata-kata Louis O. Kattsoff, bahwa “kebebasan
akali hanya terjadi melalui pendidikan yang bebas berdasarkan penyelidikan
kefilsafatan”. Pendidikan bukan hanya menjadikan seseorang pandai tapi lebih
tepatnya membebaskan pikiran mereka untuk selalu berfikir secara universal,
sehingga mereka mampu berkreatifitas tanpa adanya sebuah batasan. Ketika
seseorang mampu berfikir secara luas dan mampu mengaktifkan kreatifitasnya maka
mereka tidak hanya menjadi seorang pekerja. Karena setiap orang memiliki
kemampun yang berbeda, dan ketika pendidikan memiliki tujuan yang sama maka
kemungkinan itu hanya terjadi kepada satu dua orang saja.
Terlebih lagi pendidikan moral saat ini
menjadi penting. Orang yang pintar belum tentu memiliki budi pekerti yang baik.
Akibatnya orang-orang yang pintar tersebut malah menjadi orang-orang yang
bejat, maling dan penindas kaum yang lemah. Padahal yang seharusnya merekalah
yang menjadi penolong dan pemimpin yang baik untuk menciptakan kemaslahatan
bagi orang banyak. Penanaman moral sejak dini sangatlah penting, terlebihnya
kepada guru yang kebanyakan waktu siswa lebih banyak dihabiskan ketika mereka
menuntut ilmu. Oleh karena itu, system pendidikan yang ada saat ini perlu
dikaji ulang, dengan tidak hanya mementingkan hasil, tetapi lebih mementingkan
suatu proses untuk mencapai suatu keberhasilan agar tidak lagi mencetak
orang-orang pintar yang memintari, bukannya orang-orang pintar yang mendidik.
Comments
Post a Comment