Akar
Penuturan kebenaranlah yang bisa membuka pintu-pintu yang terkunci. Keberadaan kita sekarang bukan hanya sekedar pengamat dari alam semesta, namun kita adalah bagian yang ada di dalamnya. Fisika moderen atau yang sering disebut sebagai fisika quantum memberikan beberapa pandangan baru terhadap realitas kehidupan yang kita jalani pada abad 21 ini. seperti yang dikatakan Braden dalam bukunya “tatkala kita mungkin berpikir bahwa kita hanya mengamati dunia yang ada, dan faktanya mustahil bagi kita hanya sekedar “menyaksikan”. Kita memiliki harapan dan keyakinan tentang apa yang kita saksikan. Kadang kita menyadarinya namun juga tidak. Inilah sesungguhnya pengalaman-pengalaman batin yang menjadi bagian dari apa saja yang menjadi fokus perhatian kita. Dengan “menyaksikan” kita menjadi bagian dari apa yang kita saksikan”.
Semakin dalam seseorang memahami tentang realitas kehidupan, akan menunjukkan dirinya terhadap kehancuran kosmik yang nyata. Para pemikir yunani sebelumnya mencapai sebuah kesimpulan, dunia alam adalah kosmos, suatu dunia hukum yang bisa ditemukan oleh akal manusia. Orang zaman dahulu memahami sebuah kehidupan secara mendalam hingga mencapai kesadaran puncak yang dinamakan kesadaran kosmos, merka memiliki keterikatan antara dunia luar dan dunia dalam yang penemuannya melewati diri sendiri. Menjadi mungkin jika cahaya hakikat manusia membuat para filosof begitu yakin akan diri mereka, bahwa melalui prinsip-prinsip kuasa prima, mereka dapat mencapai doktrin tertinggi dan keheningan terdalam.
Tidak menutup kemungkinan bagi seseorang yang memiliki ketenangan batin yang dalam mampu mengendalikan setiap emosi yang ada di dalam dirinya. Membutuhkan waktu yang cukup lama jika dibayangkan seseorang mampu mencapai titik tertingginya, namun ada juga yang hanya membutuhkan waktu singkat meraih kesadaran batin. Lalu bagaimana kita menyikapi kehidupan yang tentunya sangat berbeda dari zaman sebelumnya, dan tentu akan berbeda lagi seiring perkembangan zaman yang semakin menuju ke arah utopia pemikiran manusia?.
Pembahasan dan penyelarasan antara spiritualitas dan sains kini kerap diperbincangkan oleh para ilmuan, dan banyak penelitian yang dilakukan di dunia barat mengenai ilmu pengetahuan sains dan keyakinan manusia, kini kita sebagai manusia tentunya akan dihadapkan dengan keyakinan baru terhadap apa yang kita yakini sebelumnya. mengulas sedikit mengenai buku yang ditulis oleh Dan Brown yang berjudul “Origin” menjadi buku yang cukup kontroversial jika dipahami dengan keadaan dan keyakinan manusia sekarang. Dalam buku tersebut membahas mengenai asal-usul manusia dan kemana selanjutnya manusia itu akan pergi?. Dan di dalam buku tersebut mampu menjelaskan dan menjawab pertanyaan tersebut secara ilmiah, jika dikatakan cukup plausibilitas dengan dibuktikan dengan bukti bukti ilmiah yang ada melalui megakomputer yang diciptakan, dan bahkan akan muncul spesies baru dalam dekade dekat ini. setelah beberapa hierarki taksonomi mahluk hidup (kingdom of life) atau enam kerajaan kehidupan diantaranya: animalia, plantae, eubacteria archaebacteria, fungi. Spesies ke tujuh ini akan menghitami kehidupan umat manusia. Namanya adalah Technium tentunya mereka yang tidak bisa bertahan akan tergeser dan kemudian hilang. Survival of the fittest, mempercepat adaptasi dan memonopoli sumber kehidupan yang ada.
Dihadapkan dengan zaman yang cukup utopis, rancangan manusia untuk menghadapi kemajuan zaman yang cukup menghidupkan ambiguitas. Titik balik di sini adalah bagaimana kita mengkorelasikan antara benang-benang yang putus untuk menyambung setiap titik pusat yang ada di dalam alam bawah sadar kita dan realitas sebenarnya. Akan ada pada saatnya bahwa “kebenaran jarang ada yang murni dan tak pernah sederhana” ujar oscar wild. Ciptakan kekacauan untuk mewujudkan keteraturan, seperti hukum termodinamika ke dua yaitu entropi.
Comments
Post a Comment